Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya....
Tuesday, November 1, 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)
- Recent
- Weekly
- Comment
Recent
Weekly
-
Masyarakat Bali umumnya jika ditanyai hal status Sosialnya...
-
Om swastyastu, Kutipan Babad Pasek Kayuselem. Dari...
-
“It’s your choice, make it great day! – Itu pilihan Anda...
-
Om Swastyastu, Menurut isi Tulisan pada Babad Pasek...
-
Kehadiran Andrea Hirata Seman, penulis novel debutan Laskar...
-
Hidup didunia yang batasannya tiada batas, berpotensi...
-
AWAL KISAH Kini aku berdiri di depan gedung yang tinggi...
-
Bagi sebagian anggota parlemen dari Dewan Perwakilan Daerah...
-
Sambil menggenggam seekor burung kecil dalam kepakan...
-
Aku bersandar di dinding dapur. Ini sudah hampir setengah...